WONOSARI – Kegiatan pembinaan kemandirian Lapas Wonosari senantiasa mendorong warga binaan untuk tetap produktif. Melalui kegiatan pembinaan kemandirian, warga binaan dibekali berbagai keterampilan yang mampu menghasilkan nilai ekonomi.
Dibalik keterbatasan ruang, warga binaan terus mengasah keterampilan dan kreativitasnya. Dengan arahan dan pembinaan oleh petugas, terdapat beberapa macam hasil karya warga binaan yang mampu bernilai ekonomis. Salah satunya adalah wedang uwuh. Produk ini muncul ide dari salah satu pegawai, Arif Yunianto. Kemudian memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Wonosari yang ternyata ada yang berpengalaman dalam peracikan wedang.
Tindak lanjut dari produk tersebut adalah pemasaran yang dilakukan untuk masyarakat umum. Salah satunya yaitu melalui swalayan dan toko-toko terdekat. Seperti pada hari ini, Rabu (19/01) petugas Lapas Wonosari memasarkan produk wedang uwuh ke Pamella Swalayan di Jalan Agus Salim, Wonosari. Sebagai standar minimal produk untuk dapat diperjualbelikan, produk wedang uwuh Lapas Wonosari ini telah terdaftar di Dinas Kesehatan.
Selain itu, salah satu hasil karya warga binaan adalah tas totebag. Tas ini terus dipasok untuk memenuhi permintaan dari pihak ketiga, Pamella Group.
Ditemui terpisah, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana,Anak Didik dan Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIB Wonosari, Setiawan Nugroho Endiyanto menuturkan bahwa pembinaan kemandirian menjadi bagian dari hak para warga binaan selama menjalani masa pidana di Lapas, yang nantinya dapat menjadi bekal ketika kembali ke masyarakat.
“Lapas Wonosari konsisten dalam upaya mengembangkan pembinaan bagi WBP, selain untuk mengisi waktu luang. Hasil karya WBP semoga dapat menghasilkan nilai ekonomi kedepannya, “ ujarnya.